Teraseringatau yang umumnya disebut sengkedan merupakan salah satu upaya melestarikan lingkungan alam sekitar dengan menanam berbagai macam pohon didaerah-daerah yang memiliki topografi landai atau miring. Membangun berarti mengadakan suatu perubahan yang terencana sehingga membuat lebih baik dari sebelumnya. Bila dalam kenyataan justru
Unduh PDF Unduh PDF Jika Anda hendak menebang pohon, sangat penting untuk melakukannya dengan teknik yang benar dan mengikuti langkah-langkah keselamatan karena pekerjaan ini cukup berbahaya. Untuk mengatur arah jatuh pohon, Anda harus memeriksa kondisi pohon dan area di sekitar demi memastikan keamanannya. Setelah itu, Anda perlu membuat sayatan di bagian sisi pohon dengan gergaji besi atau kapak agar bisa mengontrol arah jatuhnya. Dengan mempraktikkan langkah-langkah yang tepat, Anda bisa menebang pohon dengan aman. 1Pastikan Anda sudah mendapat izin dari pemerintah setempat. Beberapa daerah dan negara mewajibkan Anda untuk mengajukan izin sebelum menebang pohon. Carilah informasi secara daring untuk mengetahui aturan yang berlaku dan mendapat perizinan resmi sebelum menebang pohon.[1] 2 Kenakanlah kacamata pelindung, helm, dan celana kevlar. Kacamata pelindung dan helm atau topi berbahan keras dapat melindung kepala dan mata dari ranting-ranting yang jatuh. Hal ini merupakan salah satu penyebab kecelakaan yang paling umum saat menebang pohon. Celana kevlar dapat melindungi kaki Anda dari gergaji mesin.[2] Anda bisa membeli semua perlengkapan keselamatan tersebut di toko daring atau toko material. 3 Amati area di sekitar pohon. Perhatikan area di sekitar pohon untuk memastikan tidak ada bangunan atau pohon lain yang dapat menghalangi jatuhnya. Benda-benda seperti kabel listrik, pagar, dan jalan raya harus diperhitungkan sebelum menebang pohon. Anda harus memastikan area sudah âbersihâ sebelum menjatuhkan pohon yang ditebang.[3] Jika ada banyak bangunan di sekitar lokasi pohon, pertimbangkan untuk menyewa jasa profesional alih-alih melakukannya sendiri. Menjatuhkan pohon yang ditebang ke arah pohon lainnya dapat memicu efek domino yang berpotensi bahaya. 4Periksa pohon untuk memastikan stabilitas dan arah tumbuhnya. Pastikan pohon tersebut sehat dan bebas penyakit untuk menghindari âkejutanâ selama proses penebangan berlangsung. Serupa dengan hal ini, Anda harus memastikan pohon tidak condong ke satu arah karena hal tersebut membuat Anda tidak bisa mengatur arah jatuhnya.[4] 5 Tentukan arah jatuh pohon. Arah jatuh pohon harus bebas dari bangunan, jalan raya, dan pohon lainnya. Pastikan ada ruang yang cukup sebelum menjatuhkan pohon ke satu sisi supaya tidak bertabrakan dengan hal lain. Perkirakan tinggi pohon, lalu pakai selotip untuk mengukur jarak antara pangkal pohon dengan area di sekitarnya yang tampak aman. Area tersebut akan menjadi tempat menjatuhkan pohon.[5] Untuk mengatur arah jatuh pohon, Anda harus membuat sayatan di sisi pohon yang menghadap ke arah jatuhnya. Sebelum menebang pohon, singkirkan dahan-dahan di sisinya terlebih dahulu. 6Bersihkan ranting dan bebatuan di dekat pohon. Ranting, kayu, dan bebatuan dapat membuat Anda tersandung saat hendak menjauh dari pohon yang ditebang. Singkirkan segala hal di sekitar pohon yang dapat menyebabkan Anda terjatuh atau tersandung.[6] 7Siapkan rute pelarian saat menjatuhkan pohon. Setelah mengamati area di sekitar Anda, carilah rute pelarian untuk menghindari pohon yang terjatuh. Anda tidak boleh berdiri atau berjalan di depan atau dibelakang pohon yang jatuh. Pastikan ada jalur yang aman untuk berjalan menjauh dan pergilah setidaknya sejauh 5 meter ke samping pohon yang hendak jatuh.[7] Iklan 1 Buat sayatan di batang pohon dengan sudut 70 derajat. Tentukan arah jatuhnya pohon karena sayatan ini harus dibuat sejajar dengan arah tersebut. Nyalakan gergaji mesin dan buat sayatan dengan sudut 70 derajat. Bagian atas sayatan harus cukup dangkal, sedangkan bagian bawahnya cukup dalam. Gergaji mesin tidak boleh masuk lebih dari 1/3 tebal pohon. Bagian bawah sayatan tersebut harus berada sekitar 0,3 meter sampai 0,6 meter dari tanah.[8] Gunakan kedua tangan untuk menahan pegangan gergaji mesin agar Anda mendapat kontrol penuh. 2Buatlah sayatan horizontal sedalam 1/3 ketebalan pohon. Pakailah gergaji mesin untuk membuat sayatan horizontal di pangkal sayatan yang sudah dibuat sebelumnya. Sayatan ini akan membuat bagian bawah sayatan sebelumnya tampak lurus. Jangan menyayat lebih dari 1/3 kedalaman pohon.[9] 3 Buatlah sayatan bor di sisi pohon yang berseberangan. Sayatan bor adalah potongan yang dibuat dengan memasukkan ujung gergaji mesin ke batang pohon alih-alih menggunakan pinggiran alat tersebut. Posisikan bilah gergaji mesin sekitar 0,25 meter sampai 0,5 meter dari ujung sayatan sebelumnya, lalu dorong ke batang pohon. Setelah itu, teruslah mengarahkan gergaji mesin ke arah yang berlawanan sampai Anda berhasil membuat sayatan horizontal di sisi lainnya dari pohon tersebut.[10] Cara ini akan melemahkan struktur pohon, tetapi tidak membuatnya jatuh. 4Pukulkan potongan kayu ke dalam sayatan bor dengan palu. Masukkan potongan kayu ke dalam sayatan bor yang sudah dibuat, lalu pukul dengan palu sampai masuk sekitar 0,25 meter sampai 0,5 meter ke dalam batang pohon. Lakukan hal yang sama di sisi yang berlawanan dengan sisi tersebut.[11] 5Buat sayatan di sekitar sayatan bor yang masih tersisa. Posisikan gergaji mesin di sisi yang berseberangan dengan sayatan awal, lalu potong sisa kayu yang menyambungkan kedua sayatan di pohon. Jika sudah melakukan semuanya dengan benar, pohon akan mulai jatuh perlahan ke arah sayatan tersebut.[12] 6Menjauhlah dari pohon. Anda akan mendengar pohon mulai berderak dan jatuh sesuai arah sayatan. Setelah melihat hal ini, matikan gergaji mesin dan berjalanlah menjauh dari arah sayatan yang sudah Anda buat sebelumnya. Berdirilah minimal sejauh 5 meter dari pohon.[13] Iklan 1 Buatlah sayatan horizontal sejajar dengan arah jatuh pohon. Arahkan gigi pada gergaji sekitar 0,25 meter sampai 0,5 meter di atas akar pohon dan gerakkan maju-mundur untuk membuat sayatan horizontal. Teruslah membuat sayatan sampai Anda menembus 1/3 bagian batang pohon.[14] Anda akan lebih mudah melakukannya dengan gergaji berpegangan ganda dan dibantu seorang teman. Pegang gergaji dengan kedua tangan Anda. 2Benamkan kapak dengan sudut 70 derajat di atas sayatan horizontal. Setelah sayatan horizontal sudah dibuat, Anda bisa mulai memukulkan kapak ke bagian atas sayatan untuk membuat lekukan. Gunakan kedua tangan Anda untuk mengayunkan kapak ke sisi pohon secara miring. Teruslah memotong sampai ada bagian cekunng yang cukup besar, tetapi tidak melewati 1/3 lebar pohon.[15] 3Potong pohon dengan gergaji di sisi yang berlawanan dengan sayatan awal. Ulangi pembuatan lekukan di sisi pohon yang berseberangan. Namun, kali ini benamkan gergaji Anda sampai menembus ke sisi lainnya. Segeralah menjauh setelahnya karena pohon akan jatuh.[16] 4Menjauhlah dari pohon yang sedang jatuh. Segeralah berlari menjauh ke area yang aman. Jika Anda melakukan semua proses di atas dengan benar, pohon akan jatuh ke arah sayatan awal.[17] Iklan Peringatan Menebang pohon adalah pekerjaan berbahaya. Jika pohon Anda lebih tinggi dari 3 meter, pakailah jasa profesional. Iklan Hal yang Anda Butuhkan Gergaji mesin Potongan kayu untuk menebang pohon Helm pelindung Kacamata pelindung Celana kevlar Palu Kapak Gergaji tangan Helm pelindung Kacamata pelindung Celana kevlar Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?Adabeberapa upaya yang perlu dilakukan untuk melestarikan hutan: 1. Berupaya mereboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul. 2. Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang. 3. Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon. 4. Menerapkan sistem tebang-tanam dalam kegiatan penebangan hutan. 5.
Bagaimana caranya menebang pohon ? Bayangan kita mungkin langsung mengarah pada melakukannya dengan sebuah kapak besar yang diayunkan berulang-ulang ke sebuah pohon. Terus-menerus sampai akhirnya pohon itu roboh. Tapi coba Anda perhatikan lebih mendetail imajinasi Anda, pohon apa yang sedang ditebang itu ? Rata-rata yang ada dalam gambaran kita adalah pohon itu cukup besar untuk kita rangkul dengan kedua tangan, atau sedikit lebih kecil dengan batang yang tinggi. Lalu dengan enaknya ditebang dengan kapak tadi. Ini adalah cara yang normal atau lebih tepatnya cara yang banyak dibayangkan orang ketika disebutkan kepada mereka kalimat âmenebang pohonâ, cara untuk merobohkan masalah. Penyederhanaan seperti inilah yang kerap kali kita lakukan dalam memandang banyak hal dalam kehidupan. Penyederhanaan yang dibangun melalui sebuah pemberian deskripsi yang memang sengaja disederhanakan. Dimasukkan dalam alam pikiran melalui sebuah proses yang identik, dunia idealitas. Sehingga masalah akan nampak seperti mudah untuk dipecahkan dengan metode-metode yang telah disiapkan. Dunia idealitas dibutuhkan untuk membangun sebuah pemahaman awal, memudahkan dalam mengambil hakikat dasar sebuah masalah dengan mengabaikan berbagai kerumitan. Tapi dunia idealitas ini tidak bisa selamanya dipakai, dia akan berkembang ketika manusia berhadapan dengan dunia realitas. Begitu banyak hal yang tidak sama dengan idealitas, yang bertahun-tahun kita pelajari di bangku sekolah. Inilah dunia yang sebenarnya. Dengan demikian, bagaimana cara menebang pohon tidak selamanya sesederhana itu. Cobalah kita awali dengan pertanyaan tadi, pohon apa yang hendak ditebang ? Bagaimana Anda menebang pohon semangka ? Pernahkah Anda melihat pohon semangka ? Pohonnya kecil, pendek, rapuh, batangnya bahkan bisa dipatahkan dengan dua buah jari, kalaupun itu bisa disebut sebagai batang. Nampaknya lucu jika kita gunakan istilah menebang untuk pohon sekecil itu. Tentu kita tidak akan menggunakan kapak besar untuk melakukannya. Apalagi biasanya di suatu ladang semangka, pohonnya banyak berjejer-jejer bisa sampai ratusan. Kapak besar itu terlalu berat, untuk sekedar mengayunkannya saja perlu tenaga besar. Seratus batang akan membuat nafas terengah-engah hampir pingsan, hanya karena pohon kecil yang rapuh. Pembaca yang budiman, adakalanya masalah itu kecil, bahkan tidak bisa dibilang sebagai masalah. Namun ditangani dengan cara yang berlebihan, membunuh seekor semut dengan rudal crusier intercontinent berhulu ledak nuklir. Betapa sering penyelesaian yang tidak bijak ini dilakukan hanya karena kita sudah terlanjur memegang kapak besar, berbangga dengannya, dan ingin menggunakannya untuk menebas apapun. Berhati-hatilah dalam hal ini, karena bukan saja kita sendiri bisa menderita kelelahan yang tidak perlu, bahkan upaya penyelesaian itu sangat mungkin menciptakan masalah baru. Lain lagi cara menebang bambuâŚ. Coba perhatikan pohon bambu ketika tertiup angin yang cukup besar, meliuk-liuk ke kanan dan ke kiri, batangnya bengkok, tapi tak patah patah, tak juga roboh. Padahal akar pohon bambu itu tidak dalam menancap ke tanah, pijakannya tidak kuat. Jika batang bambu tadi cukup bagus, ayunan mendatar sekuat tenaga kapak sangat mungkin akan terpental, atau minimal hanya sedikit melukainya. Batang itu membalikkan gaya pemotong. Ini karena serat-serat pohon bambu mengarah vertikal sepanjang batangya. Serat itu sangat lentur, punya kemampuan meredam gaya dari samping dan saling mengokohkan. Nah, bagaimana cara menebangnya ? Kalau Anda pernah sempat melihat batangan bambu utuh, coba perhatikan ujung bawahnya, bekas penebangannya. Itulah kuncinya. Ketika menebang, penebang bambu akan mengincar bagian paling pangkal yang mungkin untuk dipotong. Lalu mengayunkan kapaknya secara miring, bukan mendatar tapi memotong membentuk sudut antara horizontal dan vertikal sampai tengah diameternya. Lalu dia akan melakukan hal yang sama dari sisi yang lain sehingga bekas pemotongannya membentuk huruf V. Akhirnya robohlah pohon bambu itu. Cara yang berbeda, metode yang unik seringkali harus digunakan dalam menyelesaikan masalah. Pengambilan sudut pandang lain untuk berfikir di luar kotak dan tidak terjebak pada yang biasa digunakan, kreativitas. Ada banyak masalah yang âcukup pintarâ untuk mencegah penyelesaian. Antivirus memang selalu dikembangkan, tapi virus juga selalu diperbaharui untuk lari darinya. Menciptakan kekuatan sendiri bahkan dari keterbatasannya. Menciptakan arus baru yang sulit dimasuki sehingga masalah menjadi rumit dan mementalkan semua solusi. Pada saat ini, cobalah untuk memahami arah arus, mengikuti permainannya, memodifikasi metode, kemudian membelokkannya perlahan-lahan, sampai akhirnya mengepung agar terdesak menuju solusi. Menggunakan lebih dari satu pendekatan, sehingga menciptakan mata gunting, memotong dari dua sisi. Pohon besar masalah besarSekarang tibalah saatnya menebang pohon besar, Pohon Jati berumur ratusan tahun. Akarnya menghujam kuat, batangnya selebar lima orang bergandengan merentangkan tangan, kulit pohonnya keras. Siapkan kapak besar, senjata kita yang terbaik dan terkuat. Mulailah dengan membersihkan alang-alang, cabang-cabang, pohon-pohon kecil, dan segala sesuatu di sekitarnya yang mungkin akan mengganggu pekerjaan kita. Lakukanlah agar kita dapat benar-benar memandang masalah secara jelas, fokus kepadanya dan tidak terganggu oleh benang kusut yang tidak ada hubungannya. Carilah tempat yang memberikan posisi terbaik, pijakan yang mantap, kebebasan mengayunkan kapak, dan sisi batang yang mudah untuk dipotong. Pastikan kita berada pada kondisi yang benar-benar nyaman untuk menebangnya. Kita juga harus sudah punya rencana bagaimana menebangnya, terutama menentukan mau dimulai dari mana. Batang pohon itu sangat besar, maka sebelum semuanya, sadarilah bahwa untuk menebangnya bukan pekerjaan satu-dua jam, bahkan mungkin berhari-hari. Jangan berharap menyelesaikan masalah seperti ini secara instant, satu tindakan dan selesai semuanya. Segala sesuatu butuh proses, perlu waktu, harus bersusah payah dahulu sebelum memetik hasilnya . Namun bagaimanapun juga, segala sesuatu juga butuh awal, maka angkatlah kapak, arahkan mata kapak miring membentuk sudut dari mendatar, kemudian buatlah tebasan yang pertama. Jika yang kita lihat adalah hanya sebuah goresan kecil pada pohon yang nampaknya tak berarti, tenanglah. Jangan dulu mengharapkan apapun pada tebasan yang pertama, bersabarlah. Sekali lagi segala sesuatu butuh proses, jalan yang harus dilalui masih panjang. Ayunkanlah kapak sekali lagi, kemudian sekali lagi, dan sekali lagi, begitu seterusnya. Saat tebasan kita semakin masuk ke dalam batang, kita akan merasakan lebih sulit untuk mendalamkannya lagi, baik ketika kita menebasnya maupun ketika mencabut kapak dari batang, lebih berat. Begitulah, pada tahap tertentu, usaha penyelesaian masalah yang kita jalankan seolah akan menemui jalan buntu, terhalang tembok yang sulit ditembus. Hal ini biasa, ternyata masalahnya hanyalah lubang yang kita buat sudah terlalu kecil bagi mata kapak untuk masuk, ruang tebasannya menjadi sempit. Sekarang ayunkanlah kapak ke samping kemudian buat tebasan mendatar pada batang, buatlah ruang yang lebih besar. Lebarkan semua pintu masuk kekuatan yang mungkin dibutuhkan untuk mendobrak tembok itu. Dengan begitu, semakin lama, lubang yang kita buat bukan hanya akan semakin dalam, tapi juga semakin lebar. Jika kita sudah berhasil memotong sampai titik pusat diameternya, pergilah ke sisi yang satunya. Kemudian lakukan yang persis sama seperti ketika menebang pohon bambu, membentuk huruf V. Hanya saja ini akan sedikit berbeda karena pohonnya lebih besar. Untuk menebang pohon masalah yang besar seperti ini, memang semua potensi dan kemampuan harus dikerahkan, waktu, tenaga, uang, kreativitas, dan semua hal yang telah kita pelajari sebelumnya. Hanya saja, perencanaan yang tepat memungkinkan kita mengeluarkan hal-hal di atas seefektif mungkin. Kapak dan Pohon-pohon Lain Selama kita menebang pohon masalah, perhatikanlah keadaan kapak kita. Ada saatnya kapak itu menjadi tumpul, sehingga kekuatannya akan berkurang. Saat ini terjadi, berhentilah sebentar untuk mengasahnya agar kembali tajam. Hanya orang bodoh yang tidak berhenti membelah kayu dengan kapak yang tumpul, dia pikir tidak ada waktu untuk berhenti, hanya tahu menebang dan terus menebang. Ini keputusan yang salah, pertempuran tidak bisa dimenangkan hanya dengan kerja keras saja. Bekerjalah dengan lebih cerdas, bukan sekedar lebih keras. Kita belajar bahwa pengalaman mengajarkan lebih banyak daripada seribu buku. Semakin banyak pohon yang berhasil kita tebang, semakin dekat kita dengan predikat ahli. Maka jika kita takut gagal menebang pohon sehingga tidak pernah melakukannya, kita hanya akan berakhir menjadi pengumpul ranting kecil yang berserakan. Kedewasaan dalam menyelesaikan masalah, ketenangan hati dan pikiran, ketajaman insting dan kreativitas hanya bisa didapat melalui aktivitas, bukan dengan sekedar mempelajari teori. Masih sangat banyak pohon yang harus ditebang, bukan hanya agar pohon itu tumbang, tapi agar kita siap ketika harus berhadapan dengan pohon yang paling besar.TINJAUANPUSTAKA. 2.1 Pengertian Etika dan Etika Lingkungan. Secara etimologis etika berasal dari kata Yunani ethos, yang berarti "adat istiadat" atau "kebiasaan". Dalam arti ini, etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang baik, baik pada diri seseorang atau masyarakat. Moralitas berasal dari kata Latin mos
Denganmelalui program tebang pilih kita bisa menebang sesuai dengan aturan yang berlaku dan hutan masih bisa bertahan walau ada pohon yang ditebang. Lalu apabila cara tersebut masih kurang efektif untuk mengurangi dampak pemanasan global, kita harus mengurangi dampak tersebut dengan apa yang bias kita lakukan. ii. MANFAAT Salahsatu contohnya adalah yang dilakukan oleh sahabat Abu Bakar. Dalam suatu kesempatan ketika Khalifah Abu Bakar memberikan pesan kepada pasukan umat Islam yang akan dikirim ke Syam beliau berpesan: "Dan janganlah kalian menebang pohon kurma dan membakarnya. Janganlah kalian memotong binatang ternak atau menebang pohon yang berbuah.Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas paper ini dengan baik.Adapun judul dari paper ini adalah "Pemanfaatan Getah Damar" Dalam Perkembangan Ekonomi Sumber Daya Hutan Di Indonesia". Paper ini bertujuan untuk mempelajari tentang bagaimana cara kita mengetahui pemanfaatan dan pemasaran